Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata ‘Guru’?

Pastinya yang terbayangkan dari kata guru adalah seorang yang banyak ilmu, seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Definisi guru menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni pendidik profesional yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada, baik dalam pendidikan anak usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah. Dalam era digital seperti sekarang, menjadi seorang guru tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang beradaptasi dengan perkembangan zaman. Guru zaman milenial perlu memiliki keterampilan khusus dan pemahaman mendalam tentang dunia digital, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional pendidikan.

Di zaman ini banyak sekali berbagai sumber belajar yang bisa peserta didik peroleh bukan dari seorang guru, misalnya dari aplikasi digital peserta didik bisa membuka situs seperti Google, youtube dan lain lain, dari aplikasi itu peserta didik bisa belajar banyak  materi pelajaran, kumpulan soal-soal dan lain-lain. Tetapi secanggih apapun aplikasi digital / teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan peran dari seorang guru, karena proses pembelajaran akan terjadi tatkala terdapat hubungan timbal balik antara peserta didik dan lingkungannya. Dari aplikasi digital / teknologi peserta didik hanya mendapatkan transfer of knowladge, yaitu mentransfer ilmu pengetahuan dan pemahaman dimana peserta didik dapat memperolehnya dari teknologi digital dan juga dari guru. Sedangkan dari guru peserta didik akan mendapatkan Transfer of knowladge dan Transfer of value yaitu mentransfer nilai nilai moral dan kebaikan, peserta didik hanya bisa memperolehnya dari seorang guru karena harus ada proses timbal balik, interaksi dua arah yang melibatkan segi psikologis.

Lalu bagaimanakah guru milenial yang diharapkan oleh generasi di era digital saat ini? Guru yang diharapkan oleh generasi milenial saat ini adalah yang bisa menggunakan teknologi dan cerdas dalam mengetahui situasi pembelajaran, yang dimaksudkan di sini adalah:

  1. Harus melek digital

Guru zaman milenial perlu memiliki tingkat kecakapan teknologi yang tinggi agar dapat menjalankan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Mereka harus akrab dengan berbagai aplikasi, platform pembelajaran daring, dan alat teknologi lainnya. Sebagai contoh, seorang guru bisa memanfaatkan platform daring seperti Google Classroom untuk mengorganisir materi, tugas, dan berinteraksi dengan siswa secara efisien.

  • Memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai sumber belajar dan komunikasi pembelajaran

Pemanfaatan yang dapat dilakukan misalnya media sosial, tujuannya untuk menjalin gaya komunikasi yang efektif terkait pembelajaran atau konseling di luar dunia nyata. Contohnya seperti pada saat ini, ada yang dinamakan panggilan video jarak melalui media handphone atau laptop, dalam hal ini akan dapat memudahkan siswa dalam berkomunikasi walaupum sedang jarak jauh saat sedang berdiskusi mengenai pelajaran.

  • Pembelajaran nenyenangkan dan peseta didik sebagai sahabat

Maksudnya di sini adalah cara mengajar yang menggunakan teknik atau metode yang menyenangkan dan mudah untuk dipahami siswa, agar siswa pun tidak merasa bosan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Karena siswa generasi milenial zaman now sudah tidak hanya disuguhi dengan metode ceramah oleh gurunya saja. Paradigma pembelajaran masa kini harus memberikan keleluasaan siswa berperan aktif. Selain itu janganlah menjadi seorang guru yang menakutkan tetapi jadilah guru yang memposisikan sebagai teman / sahabat peserta didiknya karena  Menjadi sahabat dan teman berdiskusi akan menciptakan atmosfer nyaman bagi kedua belah pihak. Juga bisa mendorong peserta didik untuk berkreasi dan mengembangkan bakat serta ilmu pengetahuannya.

  • Menjadi role model

Guru adalah seorang Public figure jadi penampilan, bahasa, tatakrama harus selalu dijaga. Karena seorang Public figure mempunyai pengaruh yang luar biasa, Jadi guru di sini harus bisa menjadi pemimpin yang baik agar dapat dicontoh oleh siswanya, dan diharapkan juga mampu menghadapi tantangan generasi milenial sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter.

  • Model dan metode pembelajaran inovatif kreatif

Seorang guru milenial perlu mengembangkan gaya mengajar yang sesuai dengan karakteristik generasi milenial. Mereka harus mampu membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif, dinamis, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Disamping itu Guru milenial harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pembelajaran. Mereka dapat menciptakan materi pembelajaran yang menarik, mengembangkan proyek-proyek inovatif, atau bahkan mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi kreatif. Contohnya, seorang guru dapat menggunakan permainan edukatif atau platform augmented reality dan virtual reality untuk memberikan pengalaman belajar yang unik dan menyenangkan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *