
Menghormati orang yang lebih tua bukan hanya sekadar tradisi yang harus dipatuhi, tetapi juga merupakan nilai moral yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Menghormati orang yang lebih tua mencerminkan penghargaan terhadap pengalaman, pengetahuan, dan kontribusi yang telah mereka berikan kepada masyarakat.
Pada era yang serba modern dan canggih ini, di tengah arus teknologi dan perubahan sosial yang terus bergerak maju, pentingnya budaya menghormati terhadap orang yang lebih tua dari kita tidak boleh dilupakan. Budaya ini merupakan pondasi utama dalam membangun masyarakat yang beradab dan harmonis.
Sebagai warga negara Indonesia yang selalu menjunjung etika sedari kecil, hampir seluruh masyarakat Indonesia diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua. Tradisi salim, menunduk, mengucap “permisi” ketika melewati orang yang lebih tua contohnya, hal ini sering dijumpai dan telah menjadi kebiasaan sebagian orang Indonesia. Etika kepada orang yang lebih tua ini juga mencakup tentang bagaimana cara bertutur kata. Bagi seseorang yang lebih muda, mereka dituntut untuk lebih menghaluskan tutur bahasa agar tidak menyinggung orang yang lebih tua dan harus dihormati itu.
Menghormati orang yang lebih tua merupakan langkah penting dalam melestarikan dan mewarisi nilai-nilai tradisional yang telah menjadi bagian dari identitas budaya kita. Ketika generasi muda belajar untuk menghargai dan menghormati orang yang lebih tua, mereka juga secara tidak langsung menerima dan meneruskan warisan budaya yang berharga.
Sikap saling menghormati, tidak merendahkan orang lain, dan tidak merasa lebih baik dari orang lain dilingkungan kerja dapat membentuk karakter kita menjadi sopan sehingga anak-anak dapat mencontoh sikap yang baik dan akhlak yang In Syaa Allah mulia.
Maka dengan demikian, melalui sikap hormat kita kepada orang-orang yang usia nya jauh lebih tua, serta melalui pendidikan agama anak sejak dini dapat membentuk karakter dan mempengaruhi anak- anak untuk menghormati orang yang lebih tua. Tetaplah rendah hati