
Tertib lalu lintas merupakan aspek penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya. Selama ini, edukasi tentang tata tertib lalu lintas sering kali difokuskan kepada siswa sebagai generasi muda penerus bangsa. Namun, kenyataannya, pelanggaran lalu lintas justru sering dilakukan oleh berbagai kalangan, termasuk orang dewasa. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas tidak boleh hanya dibebankan pada siswa, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya penerapan tertib lalu lintas oleh semua pengguna jalan, serta menyoroti peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam membentuk budaya berlalu lintas yang disiplin. Hasil studi menunjukkan bahwa keberhasilan mewujudkan lalu lintas yang tertib memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak, tanpa terkecuali. Dengan demikian, pendidikan dan penegakan hukum lalu lintas harus bersifat inklusif dan berkelanjutan.
Berikut beberapa contoh pelanggaran yang sering di lakukan
1. Orang Dewasa yang Melanggar Lampu Merah
Seorang pengendara motor dewasa menerobos lampu merah karena terburu-buru ke kantor. Meskipun tahu aturannya, ia tetap melanggar, yang justru membahayakan dirinya dan orang lain. Ini menunjukkan bahwa edukasi dan kesadaran bukan hanya perlu diberikan pada siswa, tetapi juga pada orang dewasa.
2. Pengemudi Mobil yang Parkir Sembarangan
Banyak pengemudi mobil dewasa yang parkir sembarangan di trotoar atau depan sekolah, mengganggu pejalan kaki dan lalu lintas. Padahal, siswa sudah diajarkan untuk tidak mengganggu jalur lalu lintas. Keteladanan justru harus datang dari orang dewasa.
3. Orangtua yang Tidak Memakaikan Helm pada Anak
Beberapa orangtua membawa anak-anaknya naik motor tanpa mengenakan helm. Padahal mereka tahu bahwa menggunakan helm adalah aturan dasar keselamatan. Ini menunjukkan bahwa masalah ketertiban bukan soal tahu atau tidak, tapi soal kesadaran dan kebiasaan yang harus dibangun oleh semua pihak.
4. Pengemudi Ojek Online Melawan Arah
Meskipun profesional dan berpengalaman, banyak pengemudi ojek online yang melawan arah di jalan demi efisiensi waktu. Sementara siswa yang baru belajar berlalu lintas justru diajarkan untuk selalu mengikuti jalur yang benar.
5. Pejalan Kaki yang Menyebrang Sembarangan
Bukan hanya pengendara, pejalan kaki dewasa pun sering menyebrang jalan tidak pada tempatnya (tidak menggunakan jembatan penyebrangan atau zebra cross). Ini berpotensi menyebabkan kecelakaan, dan menunjukkan bahwa aturan lalu lintas berlaku untuk semua, bukan hanya untuk pelajar.