Oleh : Abdul Haris, SH., S.Pd

Menarik  !

Terlepas dari aneka teori didalam dunia akademis tentang cara menasihati, maka bercerita dapat dipillih sebagai alternatif.

Acapkali kita bertemu dengan orang yang sedang dirundung masalah, kemudian kita harus menasehati atau mereka meminta nasihat-nasihat dari kita.

Nah.. Bagaimana agar nasihat-nasihat itu dapat berlangsung efektif ?

Perlu cara atau metode agar nasihat-nasihat kita dapat diterima dengan baik oleh orang yang sedang kita nasihati, yaitu dengan cara bercerita.

Pengertian

Menurut Punaji (2010:53), “masalah adalah keadaan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan”.

Sedangkan apa yang dimaksud dengan nasihat?

Menurut KBBI, nasihat adalah ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik.

 Lalu bercerita atau mendongeng

menurut Hartono (2005: 34) : “bercerita atau mendongeng adalah menyampaikan serangkaian peristiwa yang dialami oleh sang tokoh. Tokoh dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, dan makhluk- makhluk lain, baik tokoh nyata maupun tokoh-tokoh rekaan”.

Dari  pengertian-pengertin tersebut, maka dapat dikatakan bahwa manusia memerlukan nasihat ketika ada dalam masalah, diantarnya dengan cara bercerita dengan pemakaian idiom-

idiom, perumpamaan-perumpamaan atau personifikasi didalam bercerita itu.

Bercerita Sebagai Cara Efektif Dalam Proses Menasihati

Salah satu metode penting yang perlu dipahami dalam menasihati orang lain yang sedang dirundung masalah adalah metode bercerita.

Apa itu Metode Bercerita

Metode bercerita disini adalah cara penyampaian  nasihat secara lisan dalam bentuk cerita dari Pemberi nasihat (Konselor) kepada Penerima nasihat (Konseli). Memang tetap diharapkan terdapatnya dialog secara timbal-balik.

Tujuan Metode Bercerita

Melalui metode bercerita, Penerima nasihat mendapat pengalaman serta pengetahuan yang disampaikan melalui cerita secara lisan.

Kelebihan

Menurut Esa Primawidia, (2017:29) beberapa kelebihan dari metode bercerita adalah : 1. Tidak memerlukan banyak biaya. 2. Dapat menjangkau jumlah anak yang terlalu banyak. 3. Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 4. Seorang Guru dapat menguasai kelas dengan mudah.

Dengan cara bercerita didalam memberikan nasihat, kita tidak terkesan menggurui, namun memberikan arahan atau alur bagaimana seharusnya suatu masalah itu diselesaikan.

Sekilas memang sederhana sehingga sering disepelekan padahal memiliki dampak yang cukup besar.

Ketika mulai menasihati seseorang, pastikan kita memiliki satu kesepakatan, sama-sama setuju. Jika masih mengalami perbedaan, maka coba untuk mengarah pada tujuan yang sama melalui metode bercerita. Intinya membuat sebuah kesepakatan sehingga setiap pesan yang masuk dapat diterima sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Kita bisa memulai dengan pertanyaan yang mengarah pada sesuatu perasaannya dahulu atau keinginan dari dia untuk menjadi lebih baik atau terbebas dari masalah. Ketika memiliki perasaan yang sama dan menyatu maka komunikasi dalam bentuk bercerita dapat berjalan dengan lebih menarik dan lancar.

Manfaat

Terdapat manfaat pemberian nasihat dengan bercerita, antara lain : 1. Melatih daya serap atau daya tangkap 2. Melatih daya pikir 3. Melatih daya konsentrasi 4. Mengembangkan daya imajinasi  5. Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana hubungan yang akrab sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.

Pemilihan Kata

Sepele, tetapi pemilihan kata dan nada bicara dapat menjadi masalah ketika sembarangan diucapkan. Kita perlu memperhatikan dengan baik cara dan pemilihan kata yang sesuai dalam bercerita sehingga bisa membuat Penerima nasihat menjadi lebih baik, dan tujuan menasihati berlangsung efektif sesuai harapan.

Dalam praktik konseling, semisal ada orang yang mengalami masalah berat dari segi kepercayaan atau masa lalu. Maka Konselor mencoba untuk mengerti apa yang dirasakan Konseli, tentu dengan memintanya bercerita. Setelah itu, biarkan Konseli membagikan apa langkah yang mau diambil dan bagaimana Konseli bisa mengatasi itu semua dengan caranya.

Setelah itu, Konselor mulai terbuka berbagi cerita tentang hal yang pernah dialami atau orang lain alami, bagikan cerita-cerita itu kepada Konseli, dengan pemakaian idiom-idiom, perumpamaan-perumpamaan atau personifikasi agar lebih menarik didalam bercerita itu, pemilihan kata dan intonasi yang tepat, sehingga kepercayaan semakin dapat dibangun dan Konseli akan melihat dari sudut pandang yang berbeda

Jika sudah selesai, dicoba menanyakan ulang bagaimana respon Konseli dan kita bercerita  tentang hal-hal yang kita atau personifikasi gambaran yang orang lain alami saat sudah terbebas dari masalah itu.

Kita bisa membangun rasa aman jika Penerima nasihat tidak melewati semuanya sendiri dan memastikan tidak ada salah paham sehingga ada perasaan pengertian. Pastikan dia mengerti kehadiran kita ada untuknya  yang membantunya menjadi lebih baik.

Meskipun semua orang punya ego dan cara masing-masing, tetapi bukan masalah jika kita masih bersedia menjadi teman dengan memberikan nasihat untuknya.

Kesimpulan

  1. Manusia memerlukan nasihat ketika dalam masalah. Memberikan nasihat dapat dilakukan dengan cara bercerita.
  2. Melalui metode bercerita, Penerima nasihat mendapat pengalaman serta pengetahuan yang disampaikan melalui cerita secara lisan.
  3. Kelebihan dari metode bercerita dalam proses menasihati adalah :
    1. Tidak memerlukan banyak biaya.
    1. Dapat menjangkau jumlah anak yang terlalu banyak
    1. Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
    1. Bagi Guru dapat menguasai kelas dengan mudah.
  4. Dengan cara bercerita dalam memberikan nasihat, dengan pemilihan kata, berbahasa yang baik dan penggunaan intonasi yang tepat, kita tidak terkesan menggurui, namun memberikan arahan sehingga Penerima nasihat juga agan lebih merasa nyaman sehingga dengan sukarela mengikuti  alur bagaimana seharusnya suatu masalah itu diselesaikan secara lebih efektif.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *